SELAMAT DATANG DI BLOG ANGGUX METRO

Rabu, 26 Oktober 2011

Bahaya Radiasi Nuklir Pasca Ledakan Reaktor Nuklir di Fukushima

Reaktor nuklir di Fukushima yang meledak pada Sabtu (12 Maret 2011) kemaren, menyebabkan pemerintah Jepang segera mengevakuasi warganya yang berada dalam radius 20 km untuk diungsikan di tempat yang lebih aman. Pasca gempa 9 SR dan tsunami yang melanda pulau ini, pendingin pada reaktor nuklir tersebut tidak berfungsi. Meskipun pemerintah Jepang berusaha mengurangi resiko meluasnya radiasi nuklir ini, akan tetapi faktanya usaha itupun tidak berhasil. Sehingga satu dari lima reaktor nuklir yang ada di Fukushima tersebut yang tadinya dikatakan mengalami kebocoran kecil, akhirnya meledak.
Di Perfektur Fukushima, tingkat radiasi dari reaktor nuklir Fukushima No. 1 milik Tokyo Electric Power Co telah melampaui batas normalnya.

Ini adalah material radioaktif pertama yang lepas ke udara bebas dan diketahui mengeluarkan kekuatan radiasi lebih dari delapan kali di atas batas toleransi yang biasa dideteksi pos pemantauan di reaktor nuklir itu.

Tingkat radiasi sudah mencapai sekitar 1.000 kali titik normal di ruang kontrol Reaktor Nomor 1 Fukushima, demikian Badan Keamanan Nuklir dan Industri Jepang seperti dikutip Kyodo.

Badan itu mengatakan telah menerbitkan perintah kepada perusahaan listrik tersebut untuk membuka katup reaktor guna melemaskan tekanan dalam container housing pada reaktor menyusul gempa bumi dahsyat Jumat itu.

Pemerintah daerah setempat yang menjalankan perintah Perdana Menteri Naoto Kan, telah memerintahkan diungsikannya 3.000 penduduk Fukushima yang tinggal dalam radius 10 km dari Reaktor Nuklir Nomor 1 dan berada dalam radius 3 km dari Reaktor Nomor 2.

Jumlah bangunan yang setengah atau sepenuhnya rusak kini dilaporkan sudah mencapai 3.400 unit, dan kasus kebakaran yang menimpa daerah-daerah terkena gempa sudah sekitar 200 kasus, ungkap Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana Jepang.


sumber : antaranews.com
Dari sumber berita di televisi, kabar yang aq dengar, sekitar 22 warga telah terkena radiasi nuklir dan 163 orang masih diduga terpapar radiasi tersebut. Dari seorang pakar kelistrikan dan nuklir, menurutnya, yang terjadi di Jepang tersebut masih dikategorikan rendah. Lalu bagaimana tentang warga sekitar yang sudah terpapar radiasi? Menurut beliau (yang aq lupa namanya...hhe), ada kemungkinan, bahwa warga yang terpapar radiasi tersebut memang telah lama terkena. Karena, ada batas waktu tertentu utk seseorang diperbolehkan berada dalam radius yang cukup dekat dengan sumber radiasi.

Radiasi memang tidak mengakibatkan cacat fisik yang langsung tampak. Akan tetapi, ia mampu membunuh perlahan orang yang terpapar efeknya. Radiasi yang tinggi dapat menampakkan dampak yang langsung diketahui, sementara radiasi yang tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih berbahaya.
Dampak sesaat atau jangka pendek akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir antara lain sebagai berikut.
  1. Mual muntah
  2. Diare
  3. Sakit kepala
  4. Demam.
Sementara itu, dampak yang baru muncul setelah terpapar radiasi nuklir selama beberapa hari di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Pusing, mata berkunang-kunang
  2. Disorientasi atau bingung menentukan arah
  3. Lemah, letih dan tampak lesu
  4. Kerontokan rambut dan kebotakan
  5. Muntah darah atau berak darah
  6. Tekanan darah rendah
  7. Luka susah sembuh.
Dampak kronis alias jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak diantisipasi hingga bertahun-tahun. Beberapa dampak mematikan akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang antara lain sebagai berikut :
  1. Kanker
  2. Penuaan dini
  3. Gangguan sistem saraf dan reproduksi
  4. Mutasi genetik.
Sumber : health.detik.com
Naahhh tuhh..ngeri juga yaa...hadooohh...Apa jadinya kalo itu di Indonesia??? Kata seorang kakak angkatan, sebut saja paijan, dengan tingkat pengetahuan dan profesionalitas rendah (realita), resikonya terlalu besar. Yupzz..setuju sekali dengan dia...hehehe.. Ingat lumpur lapindo? Kasus kebocoran di Lapindo aja gak bisa diselesaikan dengan bersih kok malah nuklir... >,< Hoorrrooor....

Dan sekali lagi, musibah ini mengingatkan kita betapa besar kuasa Tuhan atas bumi kita ini. Dengan sekali jentik saja, "Kun fayakun! Jadi, maka jadilah!" Tak ada lagi yang mampu menghindarinya tanpa ijinNya.

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia."(QS. Al Baqarah : 117)

Tidak ada suatu musibah apapun di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis didalam Kitab (Lauhil Mahfuzd) sebelum Kami menciptakannya. Sesunggunya yang demikan itu adalah mudah bagi Allah, (Kami jelaskan yang demkian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu . Dan Allah tidak menyukai orang sombong dan lagi membanggakan diri.” ( QS. Al-hadid . 22-23 )

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (Q.S. Al-Baqarah, 155-156).


Meskipun musibah itu bukan negeri kita, Indonesia tercinta, yang mengalaminya. Akan tetapi tak ada salahnya kan kalo kita juga mengambil hikmahnya...:) Untuk itu marilah kita jadikan seluruh musibah yang menimpa ini sebagai:
1. Pengingatan agar kita tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan datangnya musibah dan bencana yang pernah menimpa umat terdahulu.
2. Sarana instropeksi bagi kita untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu (musyrik), tidak sombong dan merasa aman dari azab Allah.
3. Upaya mendekatkan diri dan tawakkal kita kapada-Nya.
4. Upaya meningkatkan kualitas iman, amal dan taqwa kita untuk mendapatkan ampunan dan surga-Nya.

Smoga kita selalu termasuk dalam golongan orang-orang beriman...amiin....^_^